SELAMAT DATANG DI BLOG-NYA MAS MBAJENG

Tuesday 14 February 2012

Jawa Terbelah atau Tenggelam ????


Oleh : Mbajeng BMG, SPd

Di sini saya bukan mau mendahului takdir, tapi sekedar mau mendongeng ilmiah dengan sedikit racikan bumbu agama yang dipadukan dengan ilmu kebumian dalam mengupas sebuah misteri yang cukup actual di kalangan pemerhati alam. Hehe.. Jika dicermati judul di atas, mungkin orang awam akan balik bertanya “apa mungkin Pulau Jawa bisa tenggelam”?. Orang akan menjawab skeptis, “ah ga mungkin”. Namun jika kita berpijak pada pendapat para ahli kebumian (geologi) tentu judul di atas bukan sekedar omong kosong atau pertanyaan fiksi yang hanya bisa dijawab dengan ungkapan fiktif. Karena alasan logis empiric yang mendukung adanya sebuah perkiraan mengenai hal di atas sudah cukup kuat, meskipun bukti-bukti empirik masih belum sepenuhnya kuat dan akurat, Ok, saya mencoba menggali beberapa sumber baik dari nash Qur’an maupun dari sumber lain yang relevan untuk menjawab persoalan pada judul di atas..

Allah SWT berfirman dalam  [QS Ar-Rald (13):4] yang artinya “Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir”.

Ayat ini sangat jelas menginformasikan tentang adanya "plate tectonic", yakni adanya lempengan-lempegan samudra dan lempengan-lempengan benua yang berdampingan. Kebun-kebun dan pohon-pohon mempunyai arti adanya daerah-daerah atau tempat-tempat yang subur, dan ini terbukti di perbatasan pertemuan lempeng samudra dan lempeng benua terbentuk barisan pegunungan berapi yang karenanya tempat-tempat itu menjadi subur. Satu hal lagi, tidak akan lempengan-lempengan itu menghasilkan gunung yang tanahnya subur tanpa adanya pergerakan dan tumbukan di antara keduanya.
Dalam ayat yang lain, [QS An-Naml (27):88] “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMb7xGPJA0_bJ31GpR4pHT2TQ2ibgBT2RLDBXc0aJ6lJsC0GqconTdboRUB0YCZC8-rYcCIoZqdLRcsR3wXF7eXlYRaipo3hjK4XBuUtHG3XvSNrWigRIpnMpd8aCVpASWjWPlWaUSMBs/s320/Picture9.jpg
Ayat di atas memberikan kita petunjuk bahwa bahwa bumi yang kita tempati ternyata bergerak sebagaimana jalannya awan. Sementara Ilmu Kebumian & Sains memperkuatnya dengan dibukukannya teori Lempeng Tektonik yang menegaskan bahwa benua maupun gunung-gunung (berapi) memang bergerak, sejak semua benua masih menyatu (pangea) pada sekitar 250 juta tahun lalu hingga kini.

Terbentuknya Pulau Jawa
Sekitar 70 juta hingga 5 juta tahun yang lalu Indonesia terbentuk menjadi gugusan pulau yang ditumbuhi dengan gunung gunung berapi, termasuk di dalamnya adalah Pulau Jawa. Proses terbentuknya Pulau Jawa berlangsung dalam waktu yang sangat lama (evolusi) yakni sekitar 50 juta hingga 65 juta tahun). Secara struktural Jawa merupakan bagian dari busur pulau yang terletak pada tepian lempeng daratan yang bertemu dengan kerak lempeng lautan yang bergerak ke utara dibawahnya yang lebih dikenal dengan zona subduksi. Berikut sejarah terbentuknya Pulau Jawa berdasarkan perhitungan masa geologis :
1.      Awal masa cretaceous, Lempeng Indo-Australia bergerak ke utara dan Lempeng Pasific bergerak ke barat yang menabrak (subduksi) masuk ke bawah Lempeng Eurasia. Tumbukan Mikro Daratan Lolotoi dengan Dataran Sunda bagian tenggara menghasilkan komplek batuan melange dengan pola arah timur laut memotong Laut Jawa saat ini,( Daly et al 1991)
2.      Akhir masa cretaceous, terbentuk basin yang teregang secara lokal dan dipengaruhi suatu komponen wrench yang meluas secara lateral pada tumbukan tersebut.
3.      Masa paleo-eocene belakang busur terbentuk suatu rangkaian struktur halus yang berarah timur barat.
4.      Awal-pertengahan masa miocene, beberapa bagian zona ini mengalami pengangkatan menghasilkan suatu bentukan yang disebut dengan “Central High”.
5.      Masa Miocene akhir terjadi kompresi utara selatan yang disebabkan pengangkatan dan pembalikan di sepanjang patahan dari half graben sehingga membentuk struktur antiklin muda. Pengangkatan berlanjut hingga sekarang dengan terbentuknya rangkaian pulau yang memotong dari timur ke barat.
Jika melihat kenampakan morfologi, Pulau Jawa dahulunya adalah lautan, hal ini dibuktikan di pesisir selatan Pulau Jawa terdapat banyak gunung kapur dan batuan gamping (endapan marine/laut) yang membujur dari barat hingga ke timur Pulau Jawa. Perlu pembaca ketahui bahwa gunung/batuan gamping merupakan endapan laut (bekas koral) yang seringkali ditemukan fosil-fosil binatang laut. Kemudian sekitar tahun 20 juta tahun SM, zona tumbukan lempeng Australia dengan lempeng Asia terkunci dan menyebabkan menunjamnya lempeng Australia dibawah lempeng Asia. Penunjaman ini berlangsung hingga sekarang dan menyebabkan munculnya gunung-gunung api sebelah selatan Pulau Jawa yang kemudian diikuti oleh proses pengangkatan lempeng Asia dan keluarnya material-material dari gunung berapi, yang akhirnya terbentuklah Pulau Jawa seperti sekarang ini.
Terbelahnya Pulau Jawa
 
Jika pendapat ahli kebumian itu betul bahwa lempeng Australia ini terus menubruk Jawa dengan kecepatan rata-rata 7cm pertahun ini, maka dimungkinkan Pulau Jawa terbelah. Namun demikian Pulau Jawa bisa terbelah  mungkin akan terjadi  4-5 Juta tahun yang akan datang. Di sisi lain, perkiraan Jawa akan terbelah bisa dipatahkan oleh gambaran pada peta seismic di bawah ini
Warna merah adalah gempa dangkal dengan kedalaman 0-69 Km, warna hijau = gempa dalam dengan kedalaman pusat gempa antara 70-300 Km. Sedangkan bulat warna biru menunjukkan titik pusat gempa dengan kedalaman 300-700 Km. Selama ini direkam gempa-gempa yang terjadi di Pulau Jawa adalah getaran-getaran akibat pergerakan lempeng, dimana penunjaman lempeng ini diperkirakan tidak lebih dari 700 Km. Jika diperhatikan, gempa-gempa di Pulau Jawa berada pada warna hijau dan tidak terlalu sering terjadi (jika dibandingkan dengan Maluku, Sulut dan Pilipina). Jika gempa-gempa yang terjadi di Pulau Jawa bersifat dalam maka dimungkinkan Jawa akan sulit terbelah, meskipun kekuatan gempa mencapai di atas 5 SR. Jadi, indicator-indikator yang mengarah pada terjadinya pembelahan Pulau Jawa belum bisa diterima sebagai sebuah fakta yang akan terjadi.


Pulau Jawa Tenggelam??
Jika Pulau Jawa sulit terbelah, mungkinkah Pulau Jawa bisa tenggelam. Untuk menjawabannya mari kita lihat dahulu  peta geologi di bawah ini :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPb4hkaSXcTd3JoId7wc2E8J3sM3EMgp19ZLr43dGEIwgcwGuQNn_DKQ4ZCfyy0jIMdk-MyIloVkjFf0C3bIugubrWqIaXm7FDRKDBdNpFxWZwcVygN8mvpkMwrBQKg5YVsLB4W3i_jwc/s320/Picture13.jpg
Kedalaman akar (root) lempeng benua dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang diturunkan dari hukum Pascal & hukum Archimedes sbb:
Kedalaman Lempeng Benua = (ρ1 X h)/( ρ2 - ρ1)
ρ1 = Densitas Lempeng Benua =2.8 gram/ccρ2 = Densitas Lempeng Samudra = 3.3 gram/cc
h = Ketinggian puncak benua dari permukaan laut (meter atau km).
Jika ketinggian lempeng Eurasia sekitar  2 km di atas permukaan laut, maka benua itu ”tertanam” / ”terpasak” ke dalam lempeng samudra sedalam : (2.8 gram/cc X 2 km)/(3.3 – 2.8) gram/cc = 11.2 km

Dari peta di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat pertemuan antara lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia yang menghasilkan jalur penunjaman di selatan Pulau Jawa dan jalur gunung api Sumatera, Jawa dan Nusatenggara dan berbagai cekungan seperti Cekungan Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan dan Cekungan Jawa Utara.
Pergerakan lempeng Indo Australia yang menunjam lempeng Eurasia memiliki kecepatan yang bervariasi (tergantung lokasinya)  yakni 1 sampai dengan 10 cm/tahun. Jika hal ini berlangsung hingga 50 -70 juta tahun yang akan datang besar kemungkinan akan ada perubahan pada fisik Pulau Jawa. Lalu bisakah perubahan itu menimbulkan tenggelamnya Jawa??...
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Anbiya 21:31 yang artinya
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk”
Di ayat lain Allah SWT juga berfirman
“Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,” [QS An-Naazi’at (79):32]
“Dan gunung-gunung sebagai pasak ?, [QS An-Nabaa’ (78):7]
Ke 3 ayat di atas member kita gambaran bahwa gunung-gunung diciptakan adalah sebagai paku/pasak sehingga lempeng-lempeng yang saling bertumbukan, baik konvergen, divergen maupun transform tidak berakibat pada terjadinya kegoncangan atau perubahan yang berbuntut pada terjadinya penenggelaman benua..
Jika dicermati secara fisik, dari barat hingga ke timur Pulau Jawa terdapat deretan gunung api yg tersebar cukup banyak. Ini menjadi bukti, bahwa Pulau Jawa tidak akan tenggelam, karena banyaknya aktivitas gunung berapi. Terkecuali jika bumi ini ditutup oleh Sang Pencipta. Di lain pihak, ilmu kebumian menegaskan bahwa tumbukan lempeng hanya berdampak pada terjadinya aktivitas magmatic, seperti terjadinya gempa, aktivitas vulkanis,  tsunami dan terjadinya berbagai cekungan/basin jadi tidak berdampak pada penenggelaman sebuah Pulau besar seperti Jawa. .
Dari paparan di atas, maka hemat penulis, Pulau Jawa tidak akan tenggelam, terkecuali jika dunia ini berakhir. Semoga kupasan saya tentang misteri terbelah & tenggelamnya Pulau Jawa bisa menjadi pengetahuan buat para pembaca. Dan yang lebih penting lagi, masukan dan kritik yang membangun, sangat saya harapkan….

Sunday 12 February 2012

Kisah Teladan Ashabul Kahfi

Mereka adalah para pemuda yang diberi petunjuk oleh Allah Ta’ala serta Dia mengilhami mereka keimanan, sehingga mereka mengenal Allah dan mengingkari keyakinan kaum mereka yang menyembah berhala. Mereka mengadakan pertemuan untuk membicarakan masalah akidah mereka disertai dengan perasaan takut akan kekejaman dan kekerasan kaum mereka, seraya berkata, artinya,<strong><span style="text-decoration:underline;"><em><!--more Baca Berikutnya--></em></span></strong>

“Rabb kami adalah Rabb langit dan bumi, kami sekali-kali tidak menyeru Ilah selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian ،K.” (Al-Kahfi: 14), yakni jika seruan kami ditujukan kepada selain-Nya, ،§maka sungguh kami telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran.” (Al-Kahfi: 14), yakni perkataan keji, dusta dan zhalim. Sedangkan “kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai ilah-ilah (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka). Siapakah yang lebih zhalim daripada orang-orang yang mengada-ada kebohongan terhadap Allah.” (Al-Kahfi: 15).

Setelah mereka sepakat mengenai keyakinan tersebut dan menyadari bahwa mereka tidak mungkin menjelaskannya kepada kaum mereka, maka mereka memohon kepada Allah Ta’ala supaya dimudahkan urusan mereka, artinya, “Wahai Rabb kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).” (Al-Kahfi: 10).

Kemudian mereka berlindung ke gua, lalu Allah Subhannahu wa Ta’ala memudahkan urusan mereka, melapangkan lubang gua serta menempatkan pintunya di sebelah utara, sehingga tidak terkena sinar matahari; baik ketika terbit maupun saat terbenam, dan mereka tertidur dalam gua di bawah penjagaan serta perlindungan Allah Subhannahu wa Ta’ala selama tiga ratus sembilan tahun. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah melindungi mereka dari rasa takut, karena posisi mereka (gua) berdekatan dengan kota kaum mereka.

Allah Subhannahu wa Ta’ala senantiasa menjaga dan melindungi mereka dalam gua tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya,artinya, “Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur; dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri” (Al-Kahfi: 18), supaya bumi tidak membusukan tubuh mereka.

Kemudian Allah Subhannahu wa Ta’ala membangunkan mereka setelah tertidur dalam jangka waktu yang cukup lama “supaya mereka saling bertanya diantara mereka sendiri.” (Al-Kahfi: 19). Akhirnya mereka menemukan jawaban yang sesungguhnya, sebagaimana hal tersebut ditegaskan oleh Allah Ta’ala di dalam firman-Nya, artinya,
“Berkatalah salah seorang di antara mereka: “Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini).” Mereka menjawab, “Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari.” Berkata (yang lain lagi): “Rabb kamu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini.” (Al-Kahfi: 19). Allah Subhannahu wa Ta’ala menjelaskan kisah ini hingga akhir.

Tanda-Tanda Kekuasaan Allah Dan Faidah-Faidah Yang Dapat Diambil Dari Kisah Tersebut

Di dalam kisah tersebut terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah Subhannahu wa Ta’ala dan faidah-faidah yang bermanfaat, di antaranya:

* Bahwa kisah ashhabul kahfi, meskipun sangat mengagumkan, tetapi bukan merupakan tanda kekuasaan Allah Subhannahu wa Ta’ala yang paling mengagumkan, karena Allah Subhannahu wa Ta’ala memiliki tanda-tanda kekuasaan tersendiri dan kisah-kisah lain yang di dalamnya terdapat pelajaran berharga bagi orang-orang yang berkenan merenungkannya.

* bahwa orang yang memohon perlindungan kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala, maka Allah akan melindungi dan menyayanginya, dan menjadikan nya sebab-sebab untuk menunjukkan orang-orang yang sesat. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah melindungi ashhabul kahfi dalam tidur mereka yang cukup lama dengan memelihara keimanan dan tubuh mereka dari gangguan serta pembunuhan kaum mereka dan Allah Subhannahu wa Ta’ala menjadikan bangunnya mereka dari tidur mereka sebagai tanda kesempurnaan kekuasaan-Nya, kebaikan-Nya yang banyak dan bermacam-macam, supaya hamba-hamba-Nya mengetahui bahwa janji Allah Subhannahu wa Ta’ala pasti benar.

* Adalah perintah menuntut ilmu-ilmu yang bermanfaat dan mendiskusikannya, karena Allah Ta’ala telah mengutus mereka untuk tujuan tersebut dan mengilhami mereka untuk berdiskusi di antara mereka seputar keyakinan mereka dan pengetahuan masyarakat mengenai keyakinan atau perilaku mereka sehingga diperoleh bukti-bukti dan pengetahuan bahwa janji Allah pasti benar dan sesungguhnya kiamat itu pasti terjadi tanpa ada keraguan di dalamnya.

* Adalah berkenaan dengan etika seseorang yang merasa samar mengenai sesuatu ilmu, maka hendaklah ia mengembalikannya kepada gurunya dan berusaha untuk memahami dengan seksama pelajaran yang telah diketahuinya.

* Bahwa sah mewakilkan dan mengadakan kerja sama dalam jual beli. Hal tersebut merujuk perkataan mereka,artinya, “Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini”, kemudian “،K maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu.” (Al-Kahfi: 19).

* Bahwa diperbolehkannya memakan makanan yang baik-baik dan memilih makanan-makanan yang layak dan sesuai dengan selera seseorang selama tidak melebihi batas-batas kewajaran. Sedang jika melebihi batas-batas kewajaran maka hal tersebut termasuk perbuatan yang dilarang. Hal itu didasarkan kepada perkataan salah seorang dari mereka,artinya, “،K dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu.” (Al-Kahfi: 19).

* Adalah berkenaan dengan anjuran supaya memelihara, melindungi serta menjauhkan diri dari perbuatan yang dapat menimbulkan fitnah dalam urusan agama dan harus menyembunyikan ilmu yang mendorong manusia berbuat jahat.

* Adalah berkenaan dengan keterangan yang menjelaskan perhatian dan kecintaan para pemuda itu kepada agama yang benar, pelarian mereka untuk menjauhkan diri dari semua fitnah dalam urusan agama mereka dan pengasingan diri mereka dengan meninggalkan kampung halaman serta kebiasaan mereka untuk menempuh jalan Allah Subhannahu wa Ta’ala.

* Adalah berkenaan dengan keterangan yang menjelaskan hal-hal yang tercakup dalam kejahatan, seperti kemadharatan dan kerusakan yang mengundang kemurkaan Allah ƒ¹ dan kewajiban meninggalkannya, dan meniggalkannya merupakan jalan yang harus ditempuh oleh kaum mukminin.

* Bahwa firman Allah Subhannahu wa Ta’ala,artinya, “Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, “Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya.” (Al-Kahfi: 21) menunjukkan bahwa orang-orang yang berkuasa yang dimaksud ialah para penguasa ketika mereka dibangunkan dari tidur mereka yaitu para penguasa yang telah beragama dengan agama yang benar, karena para penguasa itu mengagungkan dan memuliakan mereka, sehingga para penguasa tersebut berniat membangun sebuah rumah peribadatan di atas gua mereka.

Meski hal itu dilarang khususnya dalam syari’at agama, maka yang dimaksud ialah menjelaskan tentang ketakutan luar biasa yang dirasakan Ashhabul Kahfi ketika membela dan mempertahankan keimanan mereka sehingga harus berlindung di sebuah gua dan setelah itu Allah Subhannahu wa Ta’ala membalas perjuangan mereka dengan penghormatan dan pengagungan dari manusia. Hal itu merupakan kebiasaan Allah Subhannahu wa Ta’ala dalam membalas seseorang yang telah memikul penderitaan karena-Nya serta menetapkan baginya balasan yang terpuji.

* Bahwa pembahasan yang panjang lebar dan bertele-tele dalam masalah-masalah yang tidak penting; maka hal itu tidak perlu mendapatkan perhatian yang serius. Hal itu merujuk firman Allah Ta’ala,artinya, “Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka.” (Al-Kahfi: 22).

* Bahwa bertanya kepada seseorang yang tidak berilmu dalam masalah yang akan dimintai pertanggungan jawab di dalamnya atau orang yang tidak dapat dipercaya adalah terlarang. Hal itu merujuk firman Allah Ta’ala,artinya, “،K dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka.” (Al-Kahfi: 22).

Sumber: Qishash al Anbiya،¦, Syaikh Abdur Rahman bin Nashir as-Sa،¦di, kisah no 33 dan 34. (Abu Hilmi)

<em>Dikutip dari http://www.kisah.web.id/hikmah/kisah-ashabul-kahfi.html/comment-page-1#comment-1134</em>

Friday 3 February 2012

Misteri Kiamat 2012, Planet Nibiru dan Kaitannya dengan Qur'an

Setelah ditemukannya Planet Neptunus, seorang ahli matematika Perancis bernama Le Verrie, pada tgl 30 September 1946, mengumumkan kemungkinan masih adanya planet lain di tata surya BIMASAKTI. Hal ini didasarkan oleh teori mekanika Newton untuk mengukur gangguan orbital Neptunus dan menyimpulkan bahwa gangguan ini pastilah disebabkan oleh gaya gravitasi planet lain.
Tanggal 10 Oktober 1846, Triton (bulannya Neptunus) ditemukan. Dengan penemuan Triton, maka para astronom dapat menghitung kembali massa planet Neptunus. Namun diluar perkiraan mereka, mereka menemukan massa Neptunus lebih besar 2% dari yang diperkirakan. Perhitungan ini sudah memasukkan pengaruh gravitasi Uranus. Bahkan ketika pluto ditemukan pada tahun 1930, para ilmuwan menyimpulkan bahwa pluto tidak cukup besar untuk mempengaruhi massa Neptunus. Jadi astronom kembali berusaha mencari planet lain yang dianggap bertanggung jawab atas gangguan massa Neptunus.Planet lain inilah yang kemudian mendapat penyebutan sebagai Planet X. Misteri anomali massa Neptunus terus bertahan hingga tahun 1980.
Tahun 1966, Michael D. Coe, seorang peneliti dan penulis mulai mempopulerkan konsep kiamat 21 Desember 2012 yang didasarkan pada perhitungan kalender suku Maya. Konsep Michael D Coe terus dikutip oleh banyak penulis hingga tahun 1990an.

Tahun 1976.Sebuah buku kontroversi berjudul "The twelfth Planet" diluncurkan oleh Zecharia Sitchin. Dalam bukunya, Sitchin menginterpretasikan kembali tulisan Sumeria kuno yang telah berumur 6.000 tahun dengan mengganti nama dewa-dewa Sumeria dengan nama-nama planet hipotetis. Menurut Sitchin, pada masa sebelum ada planet bumi, ada sebuah planet yang bernama Tiamat yang terletak di antara Mars dan Jupiter. Suatu hari orbit Tiamat dimasuki planet raksasa lainnya yang besarnya sekitar 20 kali Jupiter. Planet ini bernama Nibiru. Nibiru sendiri berarti "tempat persimpangan" atau "tempat terjadinya transisi".Perjumpaan ini menyebabkan Tiamat bertabrakan dengan salah satu bulan Nibiru. Pecahan dari tabrakan ini menyebabkan terbentuknya planet Bumi.
Menurut Sitchin, Nibiru adalah tempat berdiamnya satu ras alien yang bernama Annunaki yang memiliki periode orbit 3.630 tahun mengelilingi matahari. Annunaki yang selamat dari tabrakan itu kemudian datang ke bumi. Lalu ceritanya berkembang. Annunaki konon katanya memodifikasi genetika primata di bumi dengan cara mencampurnya dengan gen mereka sendiri untuk menciptakan homo sapiens (manusia) sebagai budak mereka.
Ketika Annunaki meninggalkan bumi, mereka membiarkan manusia (yang merupakan primata hasil modifikasi genetika) memerintah bumi hingga mereka datang kembali ke bumi.


Para pengikut Sitchin kemudian mengambil konsep dan istilah planet X untuk menggambarkan planet Nibiru. Bagi mereka Planet X yang sedang dicari-cari sesungguhnya adalah Nibiru. Para pengikut Sitchin kemudian juga menghubungkan kedatangan kembali Nibiru dengan perhitungan kiamat kalender suku Maya. Mereka kemudian menyimpulkan bahwa Planet Nibiru akan masuk ke orbit bumi pada tanggal 21 Desember 2012.
Ingat bahwa gravitasi planet akan mempengaruhi planet lain yang didekatnya. Nibiru yang disebut memiliki besar 20 kali Jupiter dipastikan akan membawa kehancuran bagi planet bumi.

Sekitar tahun 1980, NASA mengumumkan bahwa anomali massa Neptunus ternyata adalah sebuah kesalahan pada data observasi. Setelah data tersebut diperbaiki, maka tidak lagi ditemukan kesalahan orbital. Misteri yang bertahan sejak 1840an akhirnya terpecahkan.
Pada Tahun 1993, Headline media-media menulis bahwa dua astonom bernama Neugebauer dan Houck menemukan sebuah planet yang seukuran Jupiter melanglang buana di antariksa sekitar 2 miliar kilometer dari matahari. Pernyataan ke 2 astronom itu, membuat banyak orang bertanya-tanya apakah ini sebuah tanda adanya Planet Nibiru
Namun ternyata media salah ! Neugebauer dan Houck hanya mengatakan bahwa mereka menemukan ketidakberaturan dalam spektrum infrared. Ini bisa berarti apa saja, mulai dari sebuah planet hingga sebuah galaksi.
Tidak berapa lama, kedua astronom tersebut mengkonfirmasi bahwa temuan mereka menunjukkan adanya sebuah galaksi (Ultra luminous infrared galaxies - ULIRGs), bukan planet. ULIRGs adalah tempat dimana bintang-bintang lahir.

Tahun 1994, seorang astrolog bernama John Major Jenkins menerbitkan sebuah buku yang berjudul "Tzolkin : Visionary Perspectives and Calender Studies" dimana dalam bukunya ia menafsirkan arti periode-periode kalender Maya. Bukan sesuatu yang baru, namun Jenkins kembali mempopulerkan konsep kalender maya yang telah dipopulerkan sebelumnya oleh Michael D Coe. Jenkins dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam penyebaran kembali konsep kiamat 2012. Dari pernyataannya, Kiamat 2012 kembali mendapat perhatian dunia, didorong oleh publikasi buku Jenkins.

Tahun 1995, seorang paranormal bernama Nancy Lieder mengklaim bahwa ia diperingatkan oleh suatu ras alien yang tinggal di sebuah planet yang terletak di sistem planet Zeta Reticuli bahwa Nibiru akan menghancurkan bumi pada Mei 2003. Namun amalan Nancy Lieder meleset karena Mei 2003, dunia tidak kiamat. Nancy Lieder mengkoreksi ramalannya menjadi tahun 2012. Aneh ????...hehe
Pada akhirnya pada tanggal 21 Oktober 2003, Nasa mengumumkan  ditemukannya sebuah planet baru kesepuluh yang diberi nama Eris. Orang-orang segera mengasosiasikannya dengan Nibiru. Eris masuk kedalam kategori planet mini bersama Pluto. Karakteriktik Planet Eris sangat jauh dari Nibiru. Periode orbit Eris hanya 556,7 tahun.
Konsep kiamat 2012 kembali dihembuskan  (entah sebatas sensasi, wacana atau penglaris media) sebagai topik utama diberbagai media bahkan sampai difilmkan segala....Namun kali ini, Nibiru bukan dianggap sebagai penyebab kiamat, melainkan badai matahari (solar maximum). Nibiru hanya menjadi wacana sampingan, tertutup oleh popularitas badai matahari.

Kesimpulan
Dari paparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, 
  1. Konsep Nibiru, menggambarkan bahwa akan adanya planet besar (nibiru) yang akan mendekati bumi
  2. Wacana akan adanya Kiamat pada tanggal 21  Desember tahun 2012 
  3. Konsep nibiru dan kiamat 2012 adalah sebuah penafsiran atas catatan-catatan kuno oleh seorang peneliti. Konsep ini bukan sebagai kebohongan semata, tetapi sekedar wacana dan keyakinan para ahli, meskipun kemudian terbahtahkan.
Sebagai akhir dari postingan ini, maka bisa ditarik benang merah bahwa konsep/teori di atas hanyalah sebuah wacana, bukan sebagai fakta yang akan terjadi. So, sangatlah naif, jika kita meyakini akan datangnya Nibiru ataupun Kiamat 2012, karena pengetahuan tentang Kiamat hanya Allah SWT yang Tahu...
 
 Allah SWT berfirman,


يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلا هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ لا تَأْتِيكُمْ إِلا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ

Artinya:
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat itu Amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui".
(QS. Al-A'raf: 187).
 

Thursday 2 February 2012

Tahun 2012 Indonesia Terkena Badai Matahari???


NASA melaporkan akan adanya badai matahari pada 2012. Badai besar dan tsunami besar juga akan menyapu lautan Convenyor Belt di mana RI juga jadi bagiannya.

Dalam 6 tahun terakhir masyarakat dunia telah menyaksikan berbagai bencana besar. Di mulai dengan tsunami akhir Desember 2004, badai Katrina, gempa di atas 7 skala Richter di Haiti, Chile, China dan terakhir letusan gunung yang sudah lama tidur di pulau tenang Islandia.

Bencana seperti ini dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Sensitivitas kita melihat hal-hal besar seperti ini menipis dan akhirnya kita lengah.

Jika bersikap seperti ini, maka sama artinya dengan tidak bertanggung jawab terhadap apa yang akan menimpa diri kita dan saudara kita lainnya di dunia.

Apa yang akan terjadi di 2012 dan akibatnya pada siklus kehidupan?

Solar Maksimum

Solar maksimum adalah periode aktivitas matahari terbesar dalam siklus matahari. Selama solar maksimum, sunspot atau bintik matahari muncul.

Berlawanan dengan solar minimun, solar maksimum adalah saat di mana medan magnetik matahari paling terdistorsi karena medan magnet di ekuator matahari berputar sedikit lebih cepat daripada di kutub matahari. Siklus matahari terjadi rata-rata sekitar 11 tahun dengan variasi antara 9 dan 14 tahun.

Kini peneliti di NASA telah secara resmi mengumumkan badai matahari akan terjadi. Pemberitaan resmi NASA tentang solar maksima yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2012 diumumkan di web resminya. Di situs itu, NASA mengatakan pada 2012 polar matahari memiliki titik didih yang sangat tinggi, artinya bumi akan menerima panas 3-5 kali lebih besar dari sekarang.

Selain itu, NASA memberitakan akan adanya badai besar dan tsunami besar di tahun 2012, di wilayah lautan sekitar Convenyor Belt di mana Indonesia adalah bagian dari Convenyor Belt tersebut.

NASA mengklaim jika hal ini terjadi, 2/3 populasi di bumi akan lenyap. Namun kedua informasi ini kemudian dihapus oleh NASA. Mereka belakangan sadar jika hal ini disebarkan dari sekarang secara resmi, maka kekacauan dunia akan terjadi, penjarahan di mana-mana dan global panic. Itu sebabnya mengapa NASA kemudian menghapus informasi itu dari websitenya.

Namun penghapusan informasi itu tidak menghentikan para scientist mengumumkan hasil penelitiannya yang menganggap bahwa masyarakat dunia mempunyai hak untuk mengetahui apa yang akan terjadi agar dapat mempersiapkan diriya dengan baik.

Astrofisikawan terkenal Michio Kaku melalui Fox News Channel TV membenarkan bahwa solar maksima akan terjadi pada tahun 2012 dan akan menimbulkan kekacauan global. Penjelasan Michio Kaku masih dapat dilihat di sini

namun setelah mendapat ”peringatan”, ia kemudian memberikan penjelasan yang bertolak belakang.

Prediksi ini juga datang dari sumber lain, tim peneliti yang dipimpin oleh Mausumi Dikpati dari National Center for Atmospheric Research (NCAR). Ia mengatakan bahwa siklus sunspot akan 30% - 50% lebih besar dari yang sebelumnya. Ia memperkirakan hal itu akan terjadi pada tahun 2012. David Hathaway dari National Space Science & Technology Center (NSSTC) bahkan memprediksi solar maksima ini akan terjadi antara tahun 2010- 2011.

Sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh DR Alfred Webre kemudian membuat penelitian tersendiri yang disebut Project Camelot. Secara sangat ilmiah ia menyampaikan betapa seriusnya masalah yang akan dihadapi warga dunia, jika solar maksima terjadi tidak lama lagi.

Dalam presentasinya di Los Angeles 19 September 2009, secara rinci ia menjelaskan tentang dampak dari solar maksima yang dapat diikuti di

Pendapatnya didukung oleh banyak scientist lain seperti DR Dawid Wilcock, Andrew Basiago, Bob Dean dan Brian O’Leary. Tokoh-tokoh ini dianggap sebagai whistleblower tentang apa yang selama ini dirahasiakan atau ditutupi oleh NASA.

Penulis: Richard Claproth adalah lulusan geologi ITB dan pakar ilmu bumi bergelar Ph.D dari University of Wollongong Australia. Pria yang meyakini sains dan spiritualitas benar-benar bisa selaras ini, juga penerima beasiswa dari UNESCO di International Institute for Research in Geothermal Science Pisa Italia.

Sejarah Umua Para Penemu Dunia

Untuk Membukanya, cukup di klik az salah satu daftar sejarah di bawah ini...

1. Sejarah Kereta Api
2. Sejarah Mobil
3. Sejarah Pesawat Terbang
4. Sejarah Komputer
5. Sejarah Internet
6. Sejarah Pramuka
7. Sejarah Islam
8. Sejarah Kristen Katolik
9. Sejarah Kekristenan
10.Sejarah Hindu
11.Sejarah Budha
12.Sejarah Kong Hu Chu
13.Sejarah Taoisme
14.Sejarah Tembok Besar China
15.Sejarah Motor

Wednesday 25 January 2012

PACARAN DALAM KONTEKS SOSIOLOGI ANTROPOLOGI

Dahulu, istilah pacaran sangatlah asing dan tak dikenal oleh para remaja seperti sekarang ini, namun di zaman modern ini pacaran sudah merebak bak jamur di musim penghujan baik itu dalam lingkup kota maupun desa seakan sudah mengarah pada vested of interest (mengakar) ke masyarakat. Para remaja ini seolah membuat suatu tradisi kebudayaan baru yang dalam hal ini mengusung pacaran sebagai suatu budaya pada masanya. Sebenarnya mungkin itu adalah sautu kewajaran yang biasa dalam pergaulan remaja kini bahkan pacaran ini sekarang dianggap sebagai suatu kewajiban dalam prosesi pergaulan mereka. Padahal ketika dahulu prosesi pacaran ini tidaklah ada bahkan khususnya di Indonesia, pacaran itu dianggap sebagai suatu hal yang dianggap tabu dan bahkan sangat dilarang karena tidak sejalan dengan nilai dan norma khususnya dalam pandangan agama yang pada saat itu sifatnya sangat mengikat kuat terhadap masyarakat.
  
Yang menjadi pertanyaan adalah "mengapa pacaran sekarang seakan menjadi tradisi yang sudah tak mungkin lepas dari kehidupan remaja? Sebelum membahas hal tersebut, kebudayaan sebagaimana yang telah kita ketahui dari para pakar antropolog adalah hasil dari cipta, karsa, dan rasa manusia atau dalam pengertian lain, yakni berupa keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar. sedangkan pacaran menurut para remaja sendiri adalah suatu ikatan perasaan cinta dan kasih antara dua individu yakni lelaki dan perempuan untuk menjalin suatu hubungan yang lebih dekat yang pada esensinya untuk saling mengena lebi jauh untuk menuju proses upacara sacral (menikah) atau untuk mencari pasangan hidup yang dianggap cocok. Maka dari pendefinisian itulah pacaran dinggap sebagi salah satu budaya masyarakat khususnya remaja karena merupakan hasil ide, gagasan, dan aktivitas tingkah laku keseharian mereka. Sehingga pada efeknya sekarang banyak para remaja menganggap bahwa pacaran merupakan suatu hal yang wajib sebagai jalan mendapat jodoh. Pada awalnya pacaran ini merupakan seperti yang telah dikemukakan diatas sebagai prosesi mengenal satu sama lain dengan cara mengikat dan menyatakan hubungan mereka kedalam bentuk yang bisa dikatakan formal agar dapat mengenal secara intim.

Namun pada perkembangannya pacaran berkembang menjadi mode/trend bahkan sebuah "KEHARUSAN". seperti ungkapan skeptis bila seorang belum pernah pacaran bisa dikatakan ketinggalan zaman. Hal seperti itulah kiranya yang membuat remaja membangun persepsi wajibnya pacaran bagi kalangan mereka. Kegiatan pacaran ini sebenarnya implikasi dari rasa kebutuhan seseorang atau lebih karena kekurangan mereka dalam mendapat perhatian dan pengertian sebagai makhluk sosial, sehingga timbulah suatu kekuatan atau dorongan alasan yang menyebabkan orang tersebut bertindak untuk memenuhi kebutuhannya, dalam hal ini pacaran Adapun pada dasarnya sekarang motif sosiogenetis yang asalnya hanya menekankan pada individu untuk ingin dimengerti orang banyak menjadi ingin diakuinya individu pada daerah tersebut.

Terkait masalah lingkungan sosial yang terjadi, ternyata pacaran sendiri sebenarnya sudah diperkenalkan kepada para remaja antara lain karena pengaruh keluarga khususnya keluarga perkotaan. Dimana sebagian orang tua menganggap jika ingin mendapatkan pasangan hidup yang cocok baiknya harus saling mengenal secara lebih intim lebih dahulu untuk mengetahui sifat-sifatnya seperti apa, apakah akan sejalan dan cocok ataukah tidak dengan menggunakan pacaran sebagai jembatan prosesi tersebut. Akibatnya sekarang dengan adanya dorongan itupun pacaran akhirnya berkembang dari suatu budaya menjadi sebuah tradisi. Budaya pacaran ini pada masyarakat Indonesia dulu tidak terlalu berkembang melesat seperti sekarang. Salah satu hal yang menjadikan budaya pacaran ini menjadi tradisi adalah pada khalayak remaja adalah tak lain karena pengaruh media teknologi abad sekarang yang selama ini serta merta menyoroti kegiatan-kegiatan remaja yang di dalamnya lebih banyak terfokus kepada pacaran tersebut. Sehingga pada efeknya melalui media para remaja menganggap pacaran sebagai tren atau mode berbudaya pada abad ini. Awalnya pacaran tidak semudah itu merangsek masuk kedalam culture masyarakat Indonesia karena dianggap tidak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat khususnya umat beragama Islam. Akan tetapi pacaran yang sebelumnya orang menganggap sebagai sosiopatik atau sakit secara sosial karena menyimpang terhadap norma, sekarang perlahan melumer dan berakulturasi dengan budaya lingkungan sekitar yang karena pengaruhnya ini dibantu oleh media sebagai produk kemajuan teknologi, mekanisasi, industrialisasi dan urbanisasi pada masyarakat modern yang dimana amalgamasi (sambungan, campuran, keluluhan) yang kompleks terjadi dan menghasilkan pacaran sebagai sebuah tradisi kebudayaan pada para remaja khususnya pada perkotaan.

Ada anggapan bahwa pacaran juga merupakan tingkah laku yang dahulu dianggap menyimpang terhadap norma, yang kemudian sejatinya sekarang menjadi meluas pada masyarakat sehingga berlangsunglah deviasi situasional yang kumulatif. Akan tetapi sebenarnya pacaran tidaklah terlalu menyimpang terlalu jauh selama para remaja masih bisa memegang teguh terhadap nilai budaya masyarakat yang ada.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pacaran pada buktinya menyatakan adanya inter-dependensi (saling ketergantungan) atau ada ketergantungan-organik diantara disorganisasi social dan pribadi sehingga mempengaruhi kebudayaan sebelumnya pada kebudayaan sekarang dengan mengaitkan pacaran sebagai budaya dan tradisi kontemporer. Pacaran ini pun pada esensinya sangat dipengaruhi oleh media sebagai hasil teknologi yang menyebabkan proses asimilasi menjadi begitu mudah karena lingkup asimilasi kini menjangkau pada ideologi dan budaya setiap individu dengan kemungkinan waktu bersamaan secara kumlatif atau menyeluruh, sehingga terjadilah anggapan ataupun pandangan masyarakat khususnya remaja mengenai pacaran sebagai prosesi kehidupan yang harus dicoba dan dilalui

AIR MATA ORANG SHALIH

Air Mata Orang-Orang Shalih


Dari Sufyan ats-Tsauri RAH bahwa ia berkata, "Aku menemui Ja`far ash-Shadiq RAH lalu aku katakan kepadanya, `Wahai putra Rasulullah, berwasiatlah kepadaku!` Beliau berkata, `Wahai Sufyan, orang yang banyak dusta tidak punya harga diri, orang yang banyak dengki tidak memiliki ketentraman, orang yang suka bosan tidak punya saudara, dan orang yang buruk akhlak-nya tidak punya penolong.` Aku berkata, `Wahai putra Rasulul-lah, tambahkan kepadaku.` Beliau berkata, `Wahai Sufyan, jauhilah hal-hal yang diharamkan Allah, maka kamu menjadi seorang `abid (ahli ibadah). Ridhalah dengan apa yang Allah bagikan kepadamu, maka kamu menjadi seorang muslim (yang sejati). Pergaulilah manusia dengan apa yang kamu suka bila mereka memperlakukanmu, maka kamu menjadi seorang mukmin (yang sejati), dan jangan bergaul dengan orang yang suka berbuat dosa sehingga ia mengajarkan perbuatan dosanya ke-padamu. Seseorang itu tergantung agama kekasihnya. Oleh karena itu hendaklah salah seorang dari kalian memperhatikan, dengan siapakah ia bergaul. Dan mintalah saran dalam urusan-mu kepada orang-orang yang takut kepada Allah.` Aku berkata, `Wahai putra Rasulullah, tambahkan kepadaku!` Beliau berkata, `Wahai Sufyan, barangsiapa yang ingin hidup mulia dengan tanpa sanak kerabat, dan kewibawaan tanpa kekuasaan, maka hendaklah ia keluar dari kehinaan kemaksiatan menuju kemulia-an ketaatan.` Aku katakan, `Wahai putra Rasulullah, tambahkan kepadaku!` Beliau berkata, `Ayah mendidikku dengan tiga perkara, beliau berkata kepadaku, `Wahai putraku, barang-siapa yang berteman dengan teman yang buruk maka ia tidak akan selamat, barangsiapa yang memasuki gerbang keburuk-an maka ia akan dituduh (telah melakukan keburukan) dan barangsiapa yang tidak bisa menahan lisannya maka ia akan menyesal`."

Zainal Abidin bin Ali bin al-Husain RAH jika berwudhu dan selesai dari wudhunya, maka ia ketakutan. Ketika dia ditanya mengenai hal itu, maka dia menjawab, "Kasihan kalian, tahukah kalian kepada siapa aku akan berdiri dan kepada siapa aku hendak bermunajat?"
Al-Mughirah 5 berkata, "Aku keluar pada suatu malam setelah manusia sudah tidur pulas. Ketika aku melewati Malik bin Anas RA, ternyata aku berdiri bersamanya untuk melaksa-nakan shalat. Ketika selesai dari membaca al-Fatihah, ia mulai membaca,
`Bermegah-megahan telah melalaikan kamu` (At-Takatsur: 1)
hingga sampai ayat,
`Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenik-matan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu),` (At-Taka-tsur: 8)
Maka ia menangis dalam waktu yang lama. Ia terus membacanya berulang-ulang dan menangis. Apa yang aku dengar dan aku lihat darinya telah melupakanku dari keperluanku yang karena-nya aku keluar. Aku masih tetap berdiri, sedangkan dia terus membacanya berulang-ulang sambil menangis hingga terbit fajar. Ketika ia mengetahui sudah fajar, maka ia rukuk. Kemudian aku pulang ke rumah, lalu berwudhu, lalu berangkat kembali ke masjid. Ternyata ia sedang berada di majelisnya dan orang-orang berada di sekitarnya. Pada pagi harinya, aku memandangnya. Ternyata aku melihat wajahnya telah diliputi cahaya dan ke-indahan."
Al-Hafizh Ibnu Asakir meriwayatkan bahwa asy-Syafi`i suatu hari membaca firmanNya,
"Ini adalah hari keputusan; (pada hari ini) Kami mengumpulkan kamu dan orang-orang yang terdahulu. Jika kamu mempunyai tipu daya, maka lakukanlah tipu dayamu itu terhadapKu. Kece-lakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang men-dustakan." (Al-Mursalat: 38-40).
Maka ia terus menangis sampai pingsan; Semoga Allah merahmatinya.*
Umar bin Abdil Aziz RA berkata kepada seorang ulama, "Berilah nasihat kepadaku!" Ulama itu berkata, "Bertakwalah ke-pada Allah karena engkau akan mati." Umar berkata, "Tambah-kan kepadaku!" Ia berkata, "Tidak ada seorang pun dari nenek moyangmu hingga Adam melainkan telah merasakan kematian. Dan kini tiba giliranmu." Umar pun menangis karenanya.
Umar bin Abdil Aziz RA biasa mengumpulkan para ulama dan fuqaha` pada setiap malam untuk saling mengingatkan kematian dan Kiamat. Kemudian mereka menangis seolah-olah ada jenazah di tengah-tengah mereka.
Mu`adzah al-Adawiyyah RA** jika tiba siang hari, ia berkata, "Ini adalah hari di mana aku akan mati." Lalu ia tidak tidur hingga sore hari. Ketika tiba malam hari, ia berkata, "Ini adalah malam di mana aku akan mati." Lalu ia tidak tidur kecuali se-bentar. Ia shalat dan menangis hingga pagi. Ia pernah berkata, "Sungguh mengherankan bagi mata yang selalu tidur, padahal ia telah mengetahui akan adanya tidur panjang di dalam kubur yang gelap."
Hammad bin Salamah berkata, "Tsabit membaca,
`Apakah kamu kafir kepada (Rabb) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna,` (Al-Kahfi: 37)
pada shalat malam sambil menangis dan mengulang-ulangnya."***
Tsabit al-Bunani RA**** berkata, "Tidak ada sesuatu pun yang aku jumpai dalam hatiku yang lebih lezat daripada qiyamul lail. Seandainya kaum yang celaka mencobanya, niscaya mereka me-ngetahui rahasia kebahagiaan yang sebenarnya."
Hammad bin Zaid berkata tentang Tsabit al-Bunani, "Aku melihat Tsabit menangis hingga tulang-tulang rusuknya ber-selisih." Raghib al-Qathan menuturkan dari Bakr al-Muzani, "Barangsiapa yang ingin melihat orang yang paling gemar ber-ibadah di zamannya, maka lihatlah Tsabit al-Bunani."
Qatadah berkata, " Menjelang kematiannya,Amir bin Qais RA menangis. Ditanyakan kepadanya, `Apakah yang membuat-mu menangis?` Ia menjawab, `Aku tidak menangis karena ber-sedih terhadap kematian dan tidak pula karena menginginkan harta duniawi. Tetapi aku menangisi kehausan di tengah hari (yakni puasa) dan qiyamul lail."*****
Ibunya berkata kepadanya pada suatu hari, "Orang-orang sedang tidur, mengapa kamu tidak tidur?" Ia menjawab, "Neraka Jahanam tidak membiarkanku tidur."
Tsabit al-Bunani RA berkata, "Kami pernah menyaksikan beberapa jenazah, maka kami tidak menyaksikan mereka kecuali dalam keadaan menangis. Demikianlah rasa takut mereka kepada Allah SWT."
Ketika saudara Malik bin Dinar meninggal, Malik keluar mengikuti jenazahnya dengan menangis seraya berkata, "Demi Allah, aku tidak terhibur hingga aku tahu ke mana engkau kem-bali, dan aku tidak tahu selagi aku masih hidup."
Seorang shalih berkata, "Aku berjalan bersama Sufyan ats-Tsauri , tiba-tiba seorang pengemis datang kepadanya, sedangkan dia tidak memiliki sesuatu untuk diberikan, maka Sufyan me-nangis. Aku bertanya, `Apakah yang membuatmu menangis?` Dia menjawab, `Suatu musibah bila seseorang mengharapkan ke-baikan darimu tapi ia tidak mendapatkannya`."
CATATAN KAKI:
* Ibnu al-Atsir, Manaqib asy-Syafi`i, hal. 108
** Mu`adzah binti Abdillah al-Adawiyyah, adalah seorang wanita ahli ibadah sekaligus seorang ulama wanita dari Bashrah, dinilai tsiqah (dapat dipercaya) oleh Yahya bin Ma`in. Meninggal pada tahun 83 H. Lihat, Siyar A`lam an-Nubala`, 4/ 508
*** Siyar A`lam an-Nubala`, 5/ 224
**** Tsabit al-Bunani adalah seorang imam panutan, tabi`in, tsiqah, abid dan zahid, meninggal pada tahun 127 H. Lihat, Siyar A`lam an-Nubala`, 5/ 220
***** Lihat, Siyar A`lam an-Nubala`, 4/ 19

PENYAKIT CINTA

Penyakit mabuk cinta (al isyq) akan menimpa orang-orang yang hatinya kosong dari rasa mahabbah (cinta) kepada Allah, selalu berpaling dari-Nya dan dipenuhi kecintaan kepada selain-Nya. Hati yang penuh cinta kepada Allah dan rindu bertemu dengan-Nya pasti akan kebal terhadap serangan virus ini, sebagaimana yang terjadi dengan Yusuf ‘alaihissalam,


”Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf pun
termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih…(QS Yusuf : 24).

Nyatalah bahwa ikhlas merupakkan imunisasi manjur yang dapat menolak virus ini dengan berbagai dampak negatifnya, berupa perbuatan jelek dan keji. Artinya, memalingkan seseorang dari kemaksiatan harus dengan menjauhkan berbagai sarana yang menjurus ke arah itu.Berkata ulama salaf, ”Penyakit cinta adalah getaran hati yang kosong dari segala sesuatu selain apa yang yang dicinta dan dipujanya. Allah berfirman mengenai ibu Nabi Musa alaihissalam,

”Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah). (QS Al Qashash : 10).

Yakni kosong dari segala sesuatu, kecuali Musa; karena sangat cintanya kepada Musa dan bergantungnya hatinya kepada Musa.Bagaimana Virus Ini Bisa Berjangkit?Penyakit al isyq terjadi karena dua sebab. Pertama, karena menganggap indah apa-apa yang dicintainya. Kedua, perasaan ingin memiliki apa yang dicintainya. Jika salah satu dari dua faktor ini tak ada, niscaya virus tidak akan berjangkit. Walaupun penyakit kronis ini telah membingungkan banyak orang dan sebagian pakar berupaya memberikan terapinya, namun solusi yang diberikan belum mengena.Makhluk Diciptakan Saling Mencari yang Sesuai DengannyaBerkata Ibnu Al Qayyim, ketetapan Allah dengan hikmahNya menciptakan makhlukNya dalam kondisi saling mencari yang sesuai dengannya. Secara fitrah saling tertarik dengan jenisnya, dan sebaliknya akan menjauh dari yang berbeda dengannya.Rahasia adanya pencampuran dan kesesuaian di alam ruh, menyebabkan adanya keserasian serta kesamaan, sebagaimana adanya perbedaan di alam ruh akan berakibat tidak adanya keserasian dan kesesuaian. Dengan cara inilah tegaknya urusan manusia. Allah berfirman,

”Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. (QS Al A’raf : 189).

Dalam ayat ini Allah menjadikan sebab perasaan tenteram dan senang seorang lelaki dan bentuknya. Jelaslah faktor pendorong cinta tidak bergantung dengan kecantikan rupa. Tidak pula kerana adanya kesamaan dalam tujuan dan keinginan, ataupun kesamaan bentuk dan dalam mendapat petunjuk. Pun demikian tidak dipungkiri, bahwa hal-hal ini merupakan salah satu penyebab ketenangan dan timbulnya cinta.
Nabi pernah mengatakan dalam sebuah hadits,

”Ruh-ruh itu ibarat tentara yang saling berpasangan, yang saling mengenal sebelumnya akan bersatu dan yang saling mengingkari akan berselisih.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Dalam Musnad Imam Ahmad diceritakan, bahwa asbabul wurud hadits ini yaitu ketika seorang wanita penduduk Makkah yang selalu membuat orang tertawa hijrah ke Madinah, ternyata dia tinggal dan bergaul dengan wanita yang sifatnya sama sepertinya. Yaitu senang membuat orang tertawa. Karena itulah Nabi mengucapkan hadits ini.Karena itulah syariat Allah menghukumi sesuatu sesuai jenisnya. Mustahil syariat menghukumi dua hal yang sama dengan perlakuan yang berbeda atau mengumpulkan dua hal yang kontradiktif. Barang siapa yang berpendapat lain, maka jelaslah minimnya ilmu pengetahuannya terhadap syariat ini atau kurang memahami kaidah persamaan dan sebaliknya.Penerapan kaedah ini tidak saja berlaku
di dunia. Lebih dari itu akan diterapkan pula di akhirat. Allah berfirman,

”(kepada malaikat diperintahkan), ‘Kumpulkanlah orang-orang yang dhalim bersama teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah’.” (QS Ash Shaffat : 22).

Umar Ibnu Khattab dan setelahnya Imam Ahmad pernah berkata mengenai tafsiran ‘azwajahum’ yakni yang
sesuai dan mirip dengannya. Allah juga berfirman,
”dan apabila jiwa (ruh-ruh) dipertemukan. (QS At Takwir : 7).
Yakni setiap orang akan digiring beserta dengan orang-orang yang sama perilakunya. Allah akan menggiring
sesama orang-orang yang saling mencintai karenaNya ke dalam surga, dan orang-orang yang saling berkasih-kasihan di atas jalan syetan digiring ke neraka jahim. Mau tidak mau, maka setiap orang akan digiring dengan siapa yang dicintainya. Di dalam Mustadrak Al Isyq Hakim disebutkan, bahwa Nabi shalallahu alaihi wa salam bersabda,”Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum, kecuali akan digiring bersama mereka kelak”. (HR Ahmad)

Cinta Dan Jenis-JenisnyaCinta memiliki berbagai macam jenis dan tingkatan. Yang tertinggi dan paling mulia ialah mahabbatu fillah wa lillah (cinta karena Allah dan didalam agama Allah). Yaitu cinta yang mengharuskan mencintai apa-apa yang dicintai Allah, dilakukan berlandaskan cinta kepada Allah dan RosulNya. Cinta berikutnya adalah cinta yang karena adanya kesamaan dalam cara hidup, agama, madzhab, ideologi, hubungan kekeluargaan, profesi dan kesamaan dalam hal-hal lainnya.Diantara jenis cinta lainnya, yakni cinta yang motifnya karena ingin mendapatkan sesuatu dari yang dicintainya, baik karena kedudukan, harta, pengajaran dan bimbingan, ataupun kebutuhan biologis. Cinta yang didasari hal-hal seperti tadi – yaitu al mahabbah al ‘ardiyah – akan hilang bersama hilangnya apa yang ingin didapatkan dari orang yang dicintainya. Yakinlah, bahwa orang yang mencintaimu karena sesuatu, akan meninggalkanmu ketika telah mendapatkan apa yang diinginkan darimu.Adapun cinta lainnya, yaitu cinta karena adanya kesamaan dan kesesuaian antara yang menyinta dan yang dicinta. Mahabbah al isyq termasuk cinta jenis ini. Tidak akan sirna kecuali jika ada sesuatu yang menghilangkannya. Cinta jenis ini, yaitu berpadunya ruh dan jiwa. Oleh karena itu tidak terdapat pengaruh yang begitu besar baik berupa rasa was-was, hati yang gundah gulana maupun kehancuran kecuali pada cinta jenis ini.Timbul pertanyaan, bahwa cinta ini merupakan bertemunya ikatan batin dan ruh, tetapi mengapa ada cinta yang bertepuk sebelah tangan? Bahkan kebanyakan cinta seperti ini hanya sepihak dari orang yang sedang kasmaran saja? Jika cinta ini perpaduan antara jiwa dan ruh, maka tentulah cinta itu akan terjadi antara kedua belah pihak dan bukan sepihak saja?Jawabnya ialah, bahwa tidak terpenuhinya hasrat disebabkan kurangnya syarat tertentu. Atau adanya penghalang sehingga tidak terealisasikan cinta antara keduanya. Hal ini disebabkan tiga faktor. Pertama, bahwa cinta ini sebatas cinta karena adanya kepentingan. Oleh karena itu tidak mesti keduanya saling mencintai. Terkadang yang dicintai justru lari darinya. Kedua, adanya penghalang sehingga seseorang tidak dapat mencintai orang yang dicintainya, baik karena adanya cela dalam akhlak, bentuk rupa, sikap dan faktor lainnya. Ketiga, adanya penghalang dari pihak orang yang dicintai.Jika penghalang ini dapat disingkirkan, maka akan terjalin benang-benang cinta antara keduanya. Kalau bukan karena kesombongan, hasad, cinta kekuasaan dan permusuhan dari orang-orang kafir, niscaya para rasul-rasul akan menjadi orang yang paling mereka cintai lebih dari cinta mereka kepada diri, keluarga dan harta.

Terapi Penyakit Al-Isyq
Sebagai salah satu jenis penyakit, tentulah al-isyq dapat disembuhkan dengan terapi-terapi tertentu. Diantara terapi tersebut ialah sebagai berikut.Jika terdapat peluang bagi orang yang sedang kasmaran tersebut untuk meraih cinta orang yang dikasihinya dengan ketentuan syariat dan suratan taqdirnya, maka inilah terapi yang paling utama. Sebagaimana terdapat dalam shahihain dari riwayat Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda,
”Hai sekalian pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka hendaklah dia menikah. Barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah berpuasa. Karena puasa dapat menahan dirinya dari ketergelinciran (kepada perbuatan zina).
Hadits ini memberikan dua solusi, utama dan pengganti. Solusi utama dalah menikah. Jika solusi ini dapat dilakukan, maka tidak boleh mencari solusi lain. Ibnu Majah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda,
”Aku tidak pernah melihat ada dua orang yang saling mengasihi selain melalui jalur pernikahan.”
Inilah tujuan dan anjuran Allah untuk menikahi wanita, baik yang merdeka ataupun budak dalam firman-Nya,

”Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah. (QS. An
Nisa: 28)
.
Allah menyebutkan dalam ayat ini keringanan yang diberikan terhadap hamba-Nya. Dan Allah mengetahui kelemahan manusia dalam menahan syahwatnya, sehingga memperbolehkan para wanita yang baik-baik dua, tiga, ataupun empat. Sebagaimana Allah memperbolehkan mendatangi budak-budak wanita mereka. Sampai-sampai Allah membuka bagi mereka pintu untuk menikahi budak-budak wanita jika mereka membutuhkannya sebagai peredam syahwat. Demikianlah keringanan dan rahmat-Nya terhadap makhluk yang lemah ini.Jika terapi pertama tidak dapat dilakukan akibat tertutupnya peluang menuju orang yang dikasihinya karena ketentuan syar’i dan takdir, maka penyakit ini bisa semakin ganas. Adapun terapinya harus dengan meyakinkan pada dirinya, bahwa apa-apa yang diimpikannya mustahil terjadi. Lebih baik baginya untuk segera melupakannya. Jiwa yang telah memutus harapan untuk mendapatkan sesuatu, niscaya akan tenang dan tidak lagi mengingatnya. Jika ternyata belum terlupakan, dapat mempengaruhi keadaan jiwanya hingga semakin menyimpang jauh.Dalam kondisi seperti ini wajib baginya untuk mencari terapi lain. Yaitu dengan mengajak akalnya berfikir, bahwa menggantungkan hatinya kepada sesuatu yang mustahil dijangkaunya itu ibarat perbuatan gila. Ibarat pungguk merindukan bulan. Bukankah orang-orang akan menganggapnya termasuk ke dalam kumpulan orang-orang yang tidak waras?Apabila kemungkinan untuk mendapatkan apa yang dicintainya terhalang karena larangan syariat, maka terapinya yaitu dengan menganggap bahwa yang dicintainya itu bukan ditakdirkan menjadi miliknya. Jalan keselamatan yaitu dengan menjauhkan dirinya dari orang yang dicintainya. Dia harus merasa bahwa pintu ke arah yang diinginkannya tertutup, dan mustahil tercapai.Jika ternyata jiwanya yang selalu menyuruhnya kepada kemungkaran masih tetap menuntut, handaklah dia mau meninggalkannya karena dua hal.

Pertama, karena takut (kepada Allah). Yaitu dengan menumbuhkan perasaan bahwa ada hal yang lebih layak dicintai, lebih bermanfaat, lebih baik dan lebih kekal. Seseorang yang berakal jika menimbang-nimbang antara mencintai sesuatu yang cepat sirna dengan sesuatu yang lebih layak untuk dicintai, lebih bermanfaat, lebih kekal dan lebih nikmat, tentu akan memilih yang lebih tinggi derajatnya. Jangan sampai engkau menggadaikan kenikmatan abadi yang tidak terlintas dalam pikiranmu dan menggantikannya dengan kenikmatan sesaat yang segera berbalik menjadi sumber penyakit. Ibarat orang yang sedang bermimpi indah, ataupun berkhayal terbang melayang jauh, maka ketika tersadar ternyata hanyalah mimpi dan khayalan. Akhirnya sirnalah segala keindahan semu. Yang tertinggal hanyalah keletihan, hilang nafsu dan kebinasaan menunggu.
Kedua, keyakinan bahwa resiko yang sangat menyakitkan akan ditemuinya jika gagal melupakan yang dikasihinya. Dia akan mengalami dua hal yang menyakitkan sekaligus. Yaitu gagal mendapatkan kekasih yang diinginkannya, serta bencana menyakitkan dan siksa yang pasti akan menimpanya. Jika yakin bakal mendapatkan dua hal menyakitkan ini, niscaya akan mudah baginya meninggalkan perasaan ingin memiliki yang dicinta. Dia akan berpikir, bahwa sabar menahan diri itu lebih baik. Akal, agama, harga diri dan kemanusiaannya akan memerintahkannya untuk bersabar, demi mendapatkan kebahagiaan abadi. Sementara kebodohan, hawa nafsu, kedhalimannya akan memerintahkannya untuk mengalah mendapatkan apa yang dikasihinya. Sungguh, orang yang terhindar ialah orang-orang yang dipelihara oleh Allah.Jika hawa nafsunya masih tetap ngotot dan tidak menerima terapi tadi, maka hendaklah berfikir mengenai dampak negatif dan kerusakan yang akan ditimbulkannya segera, dan kemaslahatan yang akan gagal diraihnya. Sebab mengikuti hawa nafsu dapat menimbulkan kerusakan dunia dan menepis kebaikan yang bakal diterimanya. Lebih parah lagi, dengan memperturutkan hawa nafsu ini akan menghalanginya untuk mendapat petunjuk yang merupakan kunci keberhasilan dan kemaslahatannya.Jika terapi ini tidak mempan juga untuknya, hendaklah dia selalu mengingat sisi-sisi keburukan kekasihnya dan hal-hal yang dapat membuatnya menjauh darinya. Jika dia mau mencari-cari kejelekan yang ada pada kekasihnya, niscaya dia akan mendapatkannya lebih dominan daripada keindahannya. Hendaklah dia banyak bertanya kepada orang-orang yang berada di sekeliling kekasihnya tentang berbagai kejelekannya yang belum diketahuinya. Sebab, sebagaimana kecantikan sebagai faktor pendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya, maka demikian pula kejelekan merupakan pendorong kuat agar dapat membenci dan menjauhinya. Hendaklah dia mempertimbangkan dua sisi ini dan
memilih yang terbaik baginya. Jangan terpedaya karena kecantikan kulit, dan membandingkannya dengan orang yang terkena penyakit sopak atau kusta. Tetapi hendaklah dia memalingkan pandangannya kepada kejelekan sikap dan perilakunya. Hendaklah dia mentutup matanya dair kencantikan fisik dan melihat kepada kejelekan yang diceritakan mengenai hatinya.Jika terapi ini masih saja tidak mempan baginya, maka terapi terakhir yaitu mengadu dan memohon dengan jujur kepada Allah penolong orang-orang yang ditimpa musibah jika memohon kepada-Nya. Hendaklah dia menyerahkan jiwa sepenuhnya dihadapan kebesaran-Nya sambil memohon, merendahkan dan menghinakan diri. Jiak dia dapat melaksanakan terapi akhir ini, maka sesungguhnya dia telah membuka pintu taufik (pertolongan Allah). Hendaklah dia berbuat iffah (menjaga diri) dan menyembunyikan perasaannya. Jangan menjelek-jelekkan kekasihnya dan mempermalukannya di hadapan manusia ataupun menyakitinya. Sebab hal tersebut merupakan kedzaliman dan melampaui batas.

Demikianlah kiat-kiat khusus untuk menyembuhkan penyakit ini. Namun ibarat kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebelum terkena virus ini, maka lebih baik menghindar. Bagaimana cara mengindarinya? Tidak lain, yaitu dengan tazkiyatun nafs (pembersihan jiwa). Semoga pembahasan ini bermanfaat.

Sumber: Majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun VI/1423 H/2002 M
(dari tulisan Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah dalam kitab beliau Zadul Ma’ad Fi
Hadyi Khairi Ibad)

Tuesday 24 January 2012

TUMBUHAN BISA "BICARA" ???

 Sang Profesor William Brown pun “bicara” dengan bersyahadat

Terlintas judul di atas seperti sebuah lelucon yang mungkin hanya bisa ditertawakan atau di cibir oleh sekian manusia. Namun jika kita pahami, sebenarnya semua kehidupan di alam maya pada ini memiliki banyak misteri yang belum  terungkap oleh teknologi di zaman serba canggih ini, meskipun di kitab suci, (khususnya Qur’an) telah banyak memberikan petunjuk/indikasi tentang jawaban dari berbagai misteri di kehidupan ini. Karena keterbatasan manusia, tidak semua jawaban dalam qur’an bisa diterjemahkan. Namun, seiring perkembangan zaman, berbagai misteri di alam ini, mulai bisa terkuak, seperti teori terjadinya bumi, terjadinya benua, asal usul manusia.dan lainsebagainya.
Judul di atas, membuat kita tergelitik untuk mengungkap bukti empirik jika memang itu sebuah fakta dan bukan cerita imaginative belaka. Apakah itu sebuah ilustrasi ? ataukah memang benar benar fakta alami. Untuk mengupas dan menjawabnya, mari kita tengok dahulu sumber hidup manusia  yakni Al Qur’an.
Allah SWT, berfirman dalam  Surat Al Israa  ayat 44 :
17:44

Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.

Di dalam surat yang lain yakni Surat An Nur ayat 41, Allah SWT berfirman : 
24:41
Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya[1043], dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.

Ke dua ayat di atas, bisa menjadi gambaran pada kita, jika semua yang ada di bumi, dalam hal ini tumbuhan bertasbih memuji Allah SWT, hanya saja cara mereka bertasbih tidak bisa dimengerti oleh manusia. Cara mereka memuji Tuhannya tentu akan berbeda dengan cara yang dilakukan manusia. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan, tumbuhan bertasbih  dengan mengeluarkan suara yang mungkin bisa di dengar oleh manusia, tentunya dengan bantuan alat teknologi. Ayat ayat di atas juga bisa menjadi petunjuk awal, untuk memberi penegasan jika tumbuhan mampu bersuara/berbicara.
Majalah sains terkenal, Journal of plant Molecular Biologist, memberitakan, bahwa ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari Amerika Serikat yang meneliti terhadap berbagai tumbuhan di daerah katulistiwa dan mereka mendapatkan suara halus yang keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak biasa didengar oleh telinga manusia. Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam dengan sebuah alat perekam tercanggih yang pernah ada. Selama hampir 3 tahun, akhirnya mereka berhasil menganalisis denyutan atau detak suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhahiyah) dengan sebuah alat yang bernama Oscilloscope. Akhirnya para ilmuwan tersebut bisa menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik.
Prof. William Brown yang memimpin para pakar ilmuwan sains untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan bahwasanya tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut. Padahal seperti diakui oleh sang professor bahwa pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika juga Eropa, akan tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena itu bahkan semuanya tercengang tidak tahu harus berkomentar apa.
Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Inggris, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan muslim yang berasal dari India. Setelah 5 hari mengadakan penelitian dan pengkajian ternyata para ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan. Sang ilmuwan muslim tersebut mengatakan: “Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1400 tahun yang lalu”. Maka para ilmuwan yang hadir pun tersentak dengan pernyataan tersebut, dan meminta dengan sangat untuk menunjukkan tafsir dan makna dari kejadian itu.
Sang ilmuwan muslim segera menyitir firman Allah yakni Al Isra ayat 44,
“….Dan tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun”
Tidaklah suara denyutan itu melainkan lafadz jalalah (nama Allah Azza wa Jalla) sebagaimana tampak dalam layer (Oscilloscope). Maka keheningan dan keheranan luar biasa menghiasi aula di mana para ilmuwan muslim tersebut berbicara.
Beberapa hari kemudian, professor William mengadakan ceramah di universitas Carnich – Miloun, ia mengatakan: “Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah di dalam Al Qur’an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan “Aku bersaksi bahwa tidak ada illah yang haq melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya”
Sebagai kesimpulan dalam postingan ini, bahwasannya tumbuh-tumbuhanpun bisa “berbicara” dengan cara mereka sendiri yakni bertasbih memuji Allah SWT, dan ini sudah terbukti dengan hasil penelitian yang menakjubkan yang dilakukan oleh Profesor William Brown dan kawan kawan.