SELAMAT DATANG DI BLOG-NYA MAS MBAJENG

Monday, 16 January 2012

Islam Memandang Pacaran

Di zaman modern, pacaran seakan sudah menjadi hal yang biasa. Tak bisa dipungkiri, tidak sedikit dikalangan remaja kita, sudah melakukan pacaran/pergaulan tanpa batas. Bahkan yang lebih parah lagi, terkadang pergaulan/pacaran, bermuara pada pengguguran anak (aborsi). Berbagai media TV acapkali membeberkan informasi tentang remaja yang melakukan aborsi atau bahkan bunuh diri akibat dari pergaulan bebas mereka dengan lawan jenis.
Bertolak dari sini, maka Allah SWT, memberi sebuah peringatan dini tentang bahaya pacaran dengan firmannya :

Janganlah kamu sekalian mendekati perzinahan, karena zina itu adalah perbuatan yang keji…” (QS. Al-Isra : 32). 

Pacaran sebenarnya tidak ada dalam Islam. Yang ada hanyalah  “Khitbah” atau masa "perkenalan mendalam" atau bahasa yang mungkin pas adalah masa tunangan. Di masa ini, jika khitbah putus, maka tidak akan mempunyai dampak seperti dalam perceraian. Dalam masa pertunangan keduanya boleh bertemu dan berbincang-bincang di tempat yang aman, maksudnya ada orang ketiga meskipun tidak terlalu dekat duduknya dengan mereka. Jika dilihat dari kacamata Islam, pacaran yang dilakukan oleh remaja di zaman sekarang adalah sudah menjurus pada perbuatan yang haram. Hal ini dikarenakan, adanya dampak pada terjadinya perzinahan dimana zina adalah termasuk dosa besar, dan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah. Ayat di atas sangat erat kaitannya dengan pacaran bahkan menjadi dasar untuk meninggalkan pacaran.  Ayat tersebut tidak mengatakan "jangan berzina", tetapi "jangan mendekati zina", mengapa demikian ? Karena biasanya orang yang berzina itu tidak langsung, tetapi melalui tahapan-tahapan seperti : saling memandang, meraba, bercumbu kemudian baru melakukan perbuatan terkutuk yakni zina. 

Memang pacaran tidak selalu identik dengan zina, tetapi perbuatannya mengarah pada bentuk perzinahan. Medekatinya saja tidak boleh apatah lagi melakukan perbuatan zina. Karena itu Nabi Saw bersabda : “Apabila laki-laki dan perempuan yang bukan mahram berdua-duaan, maka yang ketiga adalah setan.” Setan juga pernah mengatakan kepada Nabi Musa AS bahwa apabila laki dan perempuan berdua-duaan maka aku akan menjadi utusan keduanya untuk menggoda mereka.

“Katakanlah kepada laki-laki mukmin hendaklah mereka memalingkan pandangan mereka (dari yang haram) dan menjaga kehormatan mereka dan katakanlah kepada kaum wanita hendaklah mereka meredupkan mata mereka dari yang haram dan menjaga kehormatan mereka (An-Nur : 30-31).

Dalam hadits dikatakan bahwa wanita yang keluar rumah dengan berpakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, memakai minyak wangi baunya semerbak, memakai make up dan sebagainya, setiap langkahnya dikutuk oleh para malaikat, dan setiap laki-laki yang memandangnya sama dengan berzina dengannya. Di hari kiamat nanti perempuan seperti itu tidak akan mencium baunya surga (apalagi masuk surga). Nabi bersabda : “lebih baik memegang besi yang panas daripada memegang atau meraba perempuan yang bukan istrinya (kalau ia tahu akan berat siksaannya). 

Dalam hadits yang lain : “Barangsiapa yang minum (minuman keras) atau berzina, maka Allah akan melepas imannya dalam hatinya, seperti seseorang melepaskan peci dari kepalanya. Ada sebuah analogi yang mungkin bisa menjadi pelajaran buat kita, misalkan  ada seorang wanita cantik yang hampir telanjang di sebuah kamar, kemudian ditawarkan kepada seorang pemuda untuk melakukan hubungan badan semalaman tetapi kemudian di tawarkan pula kalau besok akan dimasukan di kamar sebelahnya yang berisi api dan binatang buas. Apakah mungkin pemuda itu akan mau untuk menikmati tubuh wanita semalam suntuk kemudian digodok keesokan harinya dalam api? 

Jika kita tergoda untuk berbuat zina atau minum, coba bayangkan kalau kita meninggal ketika itu, bagaimana nasib kita? Tiada dosa yang lebih besar setelah syirik kepada Allah daripada meneteskan air mani dalam suatu tempat (kehormatan) yang tidak halal baginya. Neraka Jahannam mempunyai “Tujuh pintu gerbang” (QS. Al-Hijr : 44), dan pintu gerbang yang paling panas, dahsyat, seram, keji, dan bau adalah diperuntukan bagi orang-orang yang suka berzina setelah dia tahu bahwa zina itu haram. Sebagaimana kita yakini sebagai seorang muslim bahwa segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah, mesti mempunyai dampak yang negatif di masyarakat. Kita lihat saja di Amerika Serikat, bagaimana akibat karena adanya apa yang disebut dengan free sex, timbul berbagai penyakit. Banyak anak-anak yang terlantar, anak yang tidak mengenal ayahnya, sehingga timbul komplikasi jiwa dan sebagainya. Oleh karena itu, solusi terbaik bagi remaja /pemuda yang tidak kuat menahannya adalah :
  1. Menikah, karena dengan menikah bisa menjaga kehormatan kita
  2. Jika belum siap, banyaklah berpuasa dan berolahraga, karena dengan berpuasa akan dapat memberi kekuatan untuk mengusir dan merantai hawa nafsu kita.
  3. Menjaga pandangan mata dan telinga dari segala sesuatu yang akan membangkitkan syahwat. 
  4. Mendekatkan diri kepada Allah, dengan banyak berdzikir. karena hanya pada Allah lah, tempat kita mengadu dan bergantung. 
  5. Selalu ber'itiba/mencontoh sikap dan perilaku Nabiullah Muhammad SAW dan para sahabatnya, 
Dari uraian di atas dapat ditarik konklusi, bahwa pacaran dalam islam tidaklah dianjurkan, bahkan dilarang, karena  membawa dampak negatif/mudlorot yang besar dan juga tidak sesuai dengan dengan nilai-nilai ajaran Rosulullah SAW. Karena itulah, tinggalkanlah pacaran. Sebagai gantinya, marilah kita isi kehidupan ini dengan hal-hal yang bermnafaat bagi kita di dunia maupun di akhirat kelak, toh hidup di dunia hanya sementara. 
Wallahu'alam bi showab....